Monday, September 1, 2008

HAKEKAT DIRI SEJATI KITA

Ceramah oleh : Guru Sejati Ching Hai

Budapes, Hungaria

24 Mei 1999 (aslinya dalam bahasa Inggris)


--------------------------------------------------------------------------------


Kita tidak hanya berupa keberadaan fisik saja, tetapi kita merupakan suatu keberadaan yang berangkap-rangkap. Kita sangatlah agung dibandingkan dengan apa yang dapat kita bayangkan mengenai diri kita. Semakin dalam kita memasuki atmosfir alam yang misteri, makin banyak yang dapat kita temukan tentang diri kita: bahwa kita berada di dalam berbagai tingkat kesadaran pada waktu yang sama ketika kita berada di sini dan saat ini dalam planet fisik ini.

Pergi ke surga bukanlah berarti kita harus pergi ke mana-mana, atau mati dulu. Kita dapat saja menyebutnya 'sekarat', tetapi kita masih tetap dapat hidup dan berfungsi di dunia ini sementara melihat surga atau menghubungi Tuhan pada waktu yang bersamaan. Dengan melalui berbagai tingkat dalam Diri kita, Kesadaran kita, kita dapat mengunjungi berbagai tempat tinggal Tuhan, dan kemudian kita akan menemukan bahwa apa yang Alkitab katakan adalah benar adanya, Kita adalah kuil dari Tuhan dan Roh Kudus bersemayam di dalam diri kita.

Menyenangkan mengetahui bahwa kita merupakan suatu keberadaan yang berangkap-rangkap, dan bahwa dengan sedikit latihan kita dapat melihat Diri kita yang lebih tinggi kapan saja kita kehendaki: dan ketika kita naik ke tingkat tertinggi dari Diri kita, maka kita dapat melihat Tuhan juga. Kita juga merupakan bagian dari Yang Maha Tinggi. Pada saat kita pergi ke tingkat tertinggi, tentu saja kita akan melihat hakekat Diri sejati kita, yang mana adalah Tuhan, karena pada waktu itu, kita tidak memiliki lagi sifat keakuan manusia. Sehingga dengan cara yang sama kita dapat menghindari begitu banyak kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan dalam hidup kita. Kita dapat menghindari berbagai penderitaan dengan naik ke tingkat yang lebih tinggi dari diri kita dan menemukan kebahagiaan di sana. Ketika kita kembali ke tingkat fisik ini, walaupun kita masih mengalami penderitaan duniawi, kita akan menjadi lebih kuat, lebih terbangkitkan secara rohani, dan kita dapat mengatasi masalah dan kedukaan kita dengan cara yang paling mudah. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan, Temukan dulu Kerajaan Tuhan dan segala sesuatu lainnya akan ditambahkan kepadamu.

Misalnya rumah kita memiliki beberapa tingkat tetapi jika kita tidak pernah naik tangga untuk melihat tingkat-tingkat yang lebih tinggi, maka tentu saja kita tidak mengetahui berapa banyak kita memilikinya dan berapa banyak ruangan yang kita miliki di dalam rumah kita. Yesus berkata, Di dalam rumah BapakKu, terdapat banyak tempat tinggal. Ini adalah merupakan suatu cara untuk menjelaskan berbagai tingkat yang berbeda-beda dari keberadaan manusia. Jika sekarang dan kemudian, kita pergi ke tingkat kecerdasan yang lebih tinggi, lalu ketika kita kembali ke dunia fisik ini, kita akan menjadi lebih mampu, lebih bijaksana, dan lebih gembira, dengan demikian kita akan menjadi makhluk yang berbeda. Kita dapat merasakan seperti kita sedang hidup di surga sementara menyelesaikan tugas kita di planet fisik ini. Kebanyakan penderitaan dan beban derita berasal dari kekurang-pengertian kita tentang bagian yang lebih tinggi dari diri kita, bagian yang merupakan hubungan langsung dengan Tuhan. Jika kita mengetahui cara menghubungi bagian yang lebih tinggi dari diri kita ini, maka kita dapat menghubungi Tuhan.

Terdapat departemen yang berbeda di dalam Keberadaan absolut kita yang menempatkan banyak keajaiban-keajaiban. Setiap tingkat berbeda antara satu dengan lainnya dan setiap tingkat terdiri dari berbagai hal-hal yang dapat kita pergunakan bahkan dalam kehidupan fisik ini. Semua tingkat keberadaan dari Diri kita ini berada dalam waktu yang sama. Masalahnya hanyalah kita tidak memiliki suatu hubungan dengan tingkat keberadaan tersebut. Kita telah lupa bagaimana menghubungkan kembali diri kita, dan itulah sebabnya kita hanya memiliki pengetahuan akan eksistensi fisik saja.Tidaklah mengherankan bahwa kita tidak memiliki pengetahuan akan planet lainnya. Tidaklah mengherankan bahwa kita tidak memiliki pengetahuan tentang surga. Tidaklah mengherankan kita tidak dapat menemukan kedamaian secara mudah dengan sesama. Tidaklah mengherankan bahwa adakalanya kita harus memilih lagi untuk berperang.


Bonus Latihan Rohani


Kita semua tahu bahwa hanya sekitar lima atau sepuluh persen dari kapasitas manusia dipergunakan. Dimanakah delapan atau sembilan puluh persen lainnya? Benar-benar mubazir. Saya berada di sini untuk menunjukkan kepada Anda bagaimana mempergunakan seluruh kebijaksanaan Anda - sisa lainnya yang delapan atau sembilan puluh persen yang tertinggal tidur. Dan hal itu sangatlah mudah bahkan anak kecil pun dapat melakukannya. Semakin banyak kita memiliki akses ke bagian kecerdasan kita yang lebih besar ini, semakin baik keberadaan manusia kita jadinya. Selain itu, hal tersebut tidak akan merugikan kita apapun karena hal-hal tersebut merupakan harta benda kita sendiri. Seperti Anda memiliki uang di bank tetapi Anda lupa dimana adanya buku cek Anda, saya hanya akan menunjukkannya kepada Anda.

Dengan mendalami semua sisa kebijaksanaan dari Keberadaan kita, kita akan dapat mengerti dan mengetahui Tuhan dan berkomunikasi denganNya secara langsung setiap hari. Semakin tinggi kita pergi ke dalam Kerajaan Tuhan, semakin bebas akan kita rasakan; dan semua beban dari dunia materi ini akan berkurang dan berkurang pengaruhnya terhadap kita. Bahkan keberadaan fisik kita akan menjadi lebih baik dan lebih baik. Tentu saja kita tidak ingin menemukan Tuhan hanya karena kita ingin menyembuhkan penyakit fisik saja, tetapi juga terdapat bonus yang berlimpah di sana.

Bagaimana Menjadi Suatu Keberadaan Sejati

Kebahagiaan yang kita rasakan di dalam batin setelah kita menemukan Tuhan, tidak akan mau kita tukarkan dengan seluruh dunia ini. Itulah sebabnya Alkitab menantang kita, Apa gunanya seorang manusia yang menguasai seluruh dunia dan kehilangan jiwanya sendiri? 'Kehilangan jiwa kita' berarti kita tidak mengenali keagungan kita; kita tidak mengetahui faktor lain dalam diri kita selain badan fisik ini dan cara kehidupan fisik ini. Alkitab juga menyebutkan bahwa siapapun yang mengabaikan dunia akan memperolehnya, dan siapapun yang mengejar dunia akan kehilangannya.

Tujuan roh datang ke dunia ini adalah untuk mencari Tuhan dan tiada yang lain dapat membahagiakannya sampai roh tersebut menemukan Tuhan lagi.Tetapi ketika kita berada di dunia fisik ini dan penjara fisik badan jasmani ini, kita lupa tujuan hidup kita karena hal itu merupakan suatu pengaturan dari kekuatan negatif. Kekuatan negatif akan menjebak kita di sini dengan segala jenis kesenangan dan khayalan, membuat kita sibuk, membuat kita menderita, dan juga membuat kita melekat terhadap kehidupan sementara ini, kesenangan sementara badan jasmani dan melupakan surga. Itulah sebabnya tidak masalah berapa banyak kekayaan yang kita miliki, tidak masalah berapa tinggi posisi kita di masyarakat, kita tidaklah pernah benar-benar gembira di sini jika kita tidak mempunyai santapan rohani pada saat yang sama. Seperti seorang kaya yang memiliki rumah yang mewah dengan banyak ruangan dan tingkat, tetapi jika ia selalu tinggal di lantai bawah yang gelap, ia tidak akan pernah melihat matahari; dan ia tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk melihat segala harta benda yang terbentang menunggunya di tempat lainnya, tingkat-tingkat yang lebih tinggi di rumah tersebut.

Kita merupakan keberadaan yang berangkap-rangkap: kita adalah fisik, emosi, kecerdasan, dan keberadaan rohani. Agar dapat menjadi suatu keberadaan manusia yang lengkap, agar dapat menjadi keberadaan selayak Tuhan, sebagaimana Tuhan menciptakan kita sesuai wujudNya, kita haruslah mengetahui Diri sejati kita, Diri kita yang lengkap. Kekurangan bagian manapun juga dari diri kita, maka kita tidak akan pernah bahagia; kita akan selalu merasa bahwa terdapat sesuatu yang hilang, tetapi kita tidak mengetahui apakah itu.

Supaya dapat pergi langsung ke surga tertinggi setelah kita meninggalkan badan fisik ini, kita haruslah mengetahui surga tersebut saat ini sewaktu masih hidup. Kita dapat mengunjungi surga selama waktu senggang kita dan kemudian kembali ke badan fisik ini untuk memenuhi eksistensi kita. Dengan demikian kita akan mengetahui bahwa kita bukanlah merupakan badan fisik saja; kita merupakan anak-anak Tuhan yang sesungguhnya. Hal ini bukanlah karena kita mengetahuinya, tetapi hal ini hanyalah suatu perasaan di batin, larut bersama dengan Kekuatan Semesta, Kesatuan Semesta, sehingga kita akan menjadi makhluk yang berbeda, suatu Keberadaan yang sejati, suatu Keberadaan surgawi di planet ini. Dengan demikian kita akan tidak memiliki apapun juga tetapi kegembiraan dan kebahagiaan, bahkan sambil hidup di dunia ini.

"Masa depan benar-benar berada di tangan kita. Tidak ada makhluk angkasa luar yang bisa berbuat apapun mengenai ini. Tidak ada Tuhan yang menghukum kita. Tidak ada insani tercerahkan yang akan memberkahi kita. Yang ada hanyalah kita sendiri. Kita harus membuat suatu pilihan, karena dengan cara itulah kita tumbuh-- dengan membuat suatu pilihan yang baik."

~ Guru Ching Ha

No comments: