Saturday, November 28, 2009

KEMBANG SERUNI


Judul Buku : KEMBANG SERUNI
Penulis : Denny Novita
Cetakan : I, November 2009
Penerbit LKiS Yogyakarta

“Kisah cinta rahasia Dyah Ayu Pitaloka dengan Gajahmada yang terjadi pada zaman Majapahit di permulaan abad ke-13 adalah legenda yang lahir dari imajinasi masyarakat seputar tragedi peristiwa Bubat yang menyimpan banyak misteri. Kisah itu berbeda sama sekali dengan kisah percintaan Seruni Anggraini dengan Gading Aryaputra yang hidup pada era Milenium kedua abad ke-21. Namun, Denny Novita dengan imajinasinya melontarkan kisah cinta terlarang Dyah Ayu Pitaloka dengan Gajahmada yang legendaris itu ke panggung kehidupan modern dalam wujud percintaan aneh Seruni Anggraini dan Gading Aryaputra yang aneh. Melalui pengalaman psikologis yang aneh, Seruni Anggraini yang merasa bahwa di dalam dirinya tersembunyi jiwa Dyah Ayu Pitaloka memiliki sikap mendua terhadap Gading Aryaputra, orang yang diam-diam dicintainya. Seruni Anggraini seolah terombang-ambing antara cinta dan benci tanpa alasan kepada Gading Aryaputra sebagaimana perasaan Dyah Ayu Pitaloka terhadap Gajahmada – laki-laki gagah yang dibenci, tetapi diam-diam dicintainya. Pergulatan jiwa Seruni Anggraini dalam menghadapi Gading Aryaputra yang seolah menyiratkan pergulatan jiwa Dyah Ayu Pitaloka dalam menghadapi Gajahmada, mengungkapkan gambaran paling dalam dari sebuah kisah cinta dua anak manusia yang aneh, tetapi sangat manusiawi. Dengan pemaparan yang mengalir, bahasa yang indah dan kaya imajinasi, Denny Novita mampu membawa kita ke dalam relung-relung imajinasi yang menakjubkan. Novel Kembang Seruni, sangat mengagumkan!”
- Agus Sunyoto, novelis buku best seller Serial “Suluk Syaikh Siti Jenar”.

Memakai setting sejarah yang cukup terkenal semacam Perang Bubat, bukannya tanpa resiko. Sejarah itu nyaris sudah diketahui ujungnya. Karena itulah, alur novel sejarah mesti bertarung dengan alur sejarah itu sendiri. Bila tak berhasil, ia tak memiliki tegangan kisah dan hanya sekadar afirmasi atau penceritaan ulang. Karena itu, novel ini menjadi menarik, karena ia mengambil kisahnya sendiri. Di sana kita merasakan gugatan sekaligus upaya penafsiran sejarah.
- Agus Noor, prosais.

Novel ini berkisah tentang pergolakan yang berkecamuk dalam ranah hati… Perasaan yang tak mampu terungkapkan…. Bahkan untuk sebuah kata yang tak sempat terucap. Seperti sebuah fakta yang tak kunjung terungkap, yang tercecer jauh didalam hati dan tertumpuk oleh berbagai persoalan-persoalan yang muncul silih berganti.
Denny Novita berupaya mengangkat sisi lain (Rasa) yang tercecer dari sebuah drama sejarah masa silam. Rasa yang tak pernah mati ataupun berubah, meski cerita itu di setting ulang menjadi drama masa kini. (……. reinkarnasi).
Denny Novita menggabungkan unsur-unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dari sebuah peristiwa besar di Nusantara dengan rasa Cinta. Cinta terhadap sebuah keutuhan sejati. Cinta terhadap Nusantara …Cinta terhadap kelanggengan persaudaraan Bangsa Indonesia………..
Genk Kobra memahami Novel ini sebagai sebuah Wacana baru diantara berbagai wacana yang telah mendahuluinya tentang sisi perang Bubat. Toh semua hanyalah wacana. Namun setidaknya, Novel ini bisa menambah wawasan kita dan mengajari kita untuk tambah bijak dalam bersikap. Untuk mencapai Marem Siji-Marem Kabeh… Balance & Beyond.
Novel Kembang Seruni dan lagu-lagu Genk Kobra dalam album Kembang Lambe Nusantara. secara kebetulan dan tanpa kesengajaan sama sekali bertemu dalam sebuah stasiun kecil di sebuah desa. Sama-sama menunggu kereta api Argo Indonesia yang akan mengangkutnya menuju Stasiun Megapolitan.
Mari bergandeng tangan… berbagi ruang dan saling menjaga….
Bercerita dan Bernyanyi…
Sebuah langkah Merajut Nusantara
(HOLAYATE)
- Je. Elysanto, adipati Genk Kobra

No comments: